Berbagai Jenis Seasonal Product dan Contohnya yang Umum
Biasanya saat menjelang Hari Raya Idul Fitri, di sepanjang jalan kamu akan menemukan banyak orang yang menjual ketupat.
Selain itu, pesanan kue-kue kering seperti nastar atau kue putri salju hingga baju muslim semakin meningkat jumlahnya. Namun, setelah momen Lebaran berakhir, minat para konsumen terhadap produk-produk ini pun mulai menurun.
Itu dia yang disebut sebagai seasonal product. Istilahnya merujuk pada produk-produk yang hanya dijual di waktu tertentu saja, sehingga kehadirannya dinantikan setiap tahun.
Apabila dilihat dari sudut pandang bisnis, teknik musiman menjadi strategi yang populer digunakan oleh banyak brand. Khususnya bagi brand yang telah memiliki pelanggan tetap.
Ingin mengetahui lebih lanjut apa itu seasonal product? Berikut Kelas.com akan memaparkannya pada artikel di bawah ini.
Apa Itu Seasonal Product?
Secara umum, seasonal product atau produk musiman bisa diartikan sebagai produk yang dijual dengan jumlah lebih banyak selama periode tertentu dalam setahun.
Jadi, produk musiman biasanya memiliki jumlah, harga, dan antusiasme konsumen yang berbeda jika dibandingkan produk yang tersedia sepanjang waktu.
Tingginya minat pada produk musiman bisa karena cuaca, acara atau Hari Raya. Bila sudah masuk musimnya, seasonal products bisa sangat menguntungkan karena jumlah pesanan meningkat signifikan.
Akan tetapi, ketika sudah lewat masanya, konsumen sudah tidak lagi menunjukkan ketertarikan. Maka dari itu, seasonal products biasanya memiliki harga yang lebih murah dengan stok yang lebih banyak.
Namun, ada juga produk musiman yang dipasarkan dengan stok terbatas atau limited edition. Biasanya produk ini berkolaborasi dengan film, selebritis, atau sesuatu yang sedang trend di masyarakat.
Benefit dari Seasonal Product
Sumber: Unsplash
Menerapkan strategi seasonal products dapat membantu kamu mencapai goals penjualan. Dengan meningkatkan minat konsumen, peralihan ke Hari Raya atau momen tertentu bisa menjadi peluang untuk mendapatkan pelanggan baru, dan mempertahankan pelanggan lama dengan promosi khusus. Berikut merupakan keuntungan yang bisa didapatkan dari adanya seasonal product.
Meningkatkan Brand Awareness
Brand awareness menjadi tolak ukur apakah target audiens sudah mengetahui eksistensi bisnis atau jasa yang bisnis kamu jalankan. Seasonal product dapat membantu menggaet pelanggan baru dengan promosi khusus.
Banyak bisnis yang mengalami lalu lintas pelanggan dalam jumlah besar selama periode musiman. Bagi bisnis yang baru merintis, ini bisa jadi peluang untuk membangun pijakan dengan menawarkan promosi yang sangat baik dan memberikan pelayanan luar biasa kepada konsumen.
Meningkatkan Penjualan Produk
Seasonal product dapat membantu meningkatkan penjualan serta pendapatan produk, dengan menarik perhatian pelanggan baru dan lama pada penawaran khusus. Cara ini akan membuat pelanggan merasa dihargai dan mendorong naiknya angka permintaan terhadap produk yang dijual.
Ditambah lagi, harga produk musiman biaya lebih rendah selama promosi. Bagi konsumen baru, ini bisa membuat mereka memutuskan untuk loyal berlanggan dengan brand bahkan setelah periode atau musim promosi berakhir.
Mendorong Brand untuk Berpikir Kreatif
Brand bisa mendongkrak penjualan seasonal product dengan ide-ide kreatif, terutama jika para periode normal penjualan produk seringkali tidak mencapai goals.
Ide kreatif ini akan membantu kamu menghasilkan produk atau layanan baru yang masih related dengan periode musiman. Misalnya, membuat coklat varian baru di selama bulan Februari di masa-masa Valentine.
Membantu Mematangkan Perencanaan Penjualan
Sebagai pelaku usaha, bisnis yang mengalami pasang surut sepanjang tahun merupakan hal yang wajar. Dengan adanya periode musiman ini, kamu memiliki waktu yang cukup banyak untuk membuat perencanaan matang tentang promosi atau produk apa yang cocok selama masa-masa tersebut berlangsung.
Misalnya, menggencarkan promosi baju muslim pada saat Bulan Ramadhan atau Lebaran adalah keputusan yang cerdas. Sebab, di periode ini banyak konsumen yang menjadikan baju muslim sebagai kebutuhan utama di Hari Raya.
Kekurangan dari Seasonal Product
Namun, dengan penjualannya yang hanya ada pada musim-musim tertentu saja, seasonal product memiliki sejumlah kekurangan yang berpengaruh pada operasional bisnis. Berikut beberapa dampak negatif yang dihasilkan dari seasonal product.
Waktu Pengiriman yang Ketat
Seasonal product merupakan produk yang memiliki periode waktu tertentu. Jadi, kamu harus memantau waktu pengiriman secara ketat untuk memastikan produk sampai ke pelanggan tidak lewat dari musim yang sedang berlangsung.
Misalnya saja, konsumen membeli jaket untuk kebutuhan musim dingin, tapi produk tersebut baru diterima di musim berikutnya. Jelas konsumen akan menolak menerima produk, bahkan bisa menunjukkan kekecewaan dan meminta pengembalian uang.
Sumber Daya Terbatas
Tidak hanya itu, karena periode penjualannya memiliki batas waktu, maka sumber daya yang dimiliki perusahaan pun terbatas. Mulai dari inventaris, hingga karyawan yang bekerja di dalamnya.
Bukan tidak mungkin jika beberapa karyawan akan dialihkan ke pekerjaan lain selama periode seasonal product berlangsung untuk mencukupi sumber daya manusia. Ini bisa berdampak pada produktivitas karyawan karena pekerjaan utama jadi harus dikesampingkan.
Banyaknya Kompetitor
Pada periode musiman, bukan hanya brand kamu yang menjual seasonal product. Banyak kompetitor yang meningkatkan kualitas produk, memberikan penawaran yang lebih besar, dan menggencarkan promosi. Apabila brand tidak memiliki sesuatu yang menonjol dibandingkan kompetitor, hal ini akan membuatnya sulit bersaing.
Baca juga:
Jenis-Jenis Seasonal Product
Seasonal products memiliki sifat yang dinamis. Produk ini akan terus berubah dari waktu ke waktu. Meskipun begitu, ada beberapa jenis produk musiman yang perlu kamu ketahui. Simak jenis-jenisnya tersebut di bawah ini.
Weather Specific Product
Ini merupakan produk yang memiliki permintaan atau minat yang tinggi sesuai cuaca maupun iklim. Produk-produk ini sangat dipengaruhi dingin atau panasnya cuaca di luaran sana.
Misalnya saja, padding dan beanies jadi produk yang paling banyak dijual ketika musim dingin atau musim gugur di negara 4 musim.
Sedangkan menjelang musim panas, barang-barang seperti kacamata hingga kaos-kaos berlengan pendek atau tanktop biasanya paling laris dijual. Ini karena di musim panas, banyak orang yang datang ke pantai untuk berlibur.
Bisa dibilang, weather specific product merupakan jenis produk yang diminati tergantung pada cuaca atau iklim relatifnya. Toko hingga brand mulai beralih menjual koleksi dari musim sebelumnya, ke periode musim yang baru. Hal tersebut berlaku untuk toko fisik maupun online.
Occasional Products
Jenis seasonal product lainnya adalah barang yang peminatnya tinggi sesuai dengan momen atau perayaan tertentu. Momentum atau perayaan ini dapat terjadi di waktu-waktu tertentu sepanjang tahun.
Misalnya, di banyak negara Natal adalah salah satu perayaan terpenting, termasuk di Indonesia. Lalu, ada juga New Year’s Eve dan Halloween yang diadakan di negara-negara Barat. Produk yang memiliki keterkaitan dengan momen-momen tersebut akan mengalami permintaan pasar yang tinggi.
Kamu akan menemukan diskon besar-besaran di banyak toko atau brand dan produk berhubungan dengan Natal begitu memasuki bulan Desember. Nah, dikarenakan produk-produk ini tak dijual sepanjang tahun, stok barang yang disediakan pun juga tidak banyak.
Fluctuating Trends
Ada beberapa produk yang dijual berdasarkan tren yang sedang terjadi dan tidak bersifat permanen. Misalnya, ketika World Cup FIFA diadakan empat tahun sekali.
Atribut-atribut berbau bola pun akan mencuri perhatian dan memiliki banyak peminat. Tren yang hanya akan terulang kembali setengah beberapa tahun, itulah yang disebut sebagai seasonal product.
Product with Sudden Demand
Beberapa seasonal product memiliki angka permintaan yang fantastis secara tiba-tiba. Hal ini mungkin disebabkan karena alasan tertentu atau tren tertentu yang muncul entah dari mana.
Misalnya saja, ketika pandemi COVID-19 melanda di seluruh dunia. Disitulah terjadi lonjakan pesanan yang sangat tinggi pada produk seperti masker dan hand sanitizer. Bahkan saking tingginya permintaan, produk-produk ini sampai mengalami kekurangan stok selama berbulan-bulan.
Meskipun ini mungkin masa yang sulit bagi semua orang, bagi pelaku usaha masker, momen lockdown ini dimanfaatkan sebagai peluang untuk memperluas bisnis secara online. Permintaan terhadap produk-produk tersebut akan tetap berlanjut, meskipun wabah COVID-19 tidak lagi separah dulu.
Time-bound Items
Masih ingat dengan lato-lato yang tren di akhir tahun 2022? Mainan ini tiba-tiba menjadi favorit banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, bahkan selebritis dunia pun diperkenalkan dengan lato-lato. Banyak orang yang akhirnya memutuskan untuk menjual mainan unik satu ini.
Namun, ketika memasuki tahun 2023, peminat lato-lato sudah berkurang, bahkan hampir tidak ada sama sekali. Ini menandakan bahwa lato-lato adalah seasonal product yang hanya memiliki permintaan pada waktu tertentu saja.
Contoh Seasonal Product
Sumber: Pexels
Seasonal product itu bentuknya bermacam-macam, mulai dari pakaian, makanan dan minuman, hingga furniture. Berikut merupakan contoh beberapa produk musiman.
Kue dan Properti Natal
Di bulan Desember, atribut Natal menjadi sesuatu yang tidak boleh dilewatkan. Maka tak heran, jika kamu datang mengunjungi mall atau restoran, dekorasi natal banyak dipajang. Tidak hanya itu, diskon spesial Natal pun mulai dipasang untuk menarik perhatian.
Nah, contoh produk yang banyak dipesan adalah kue-kue natal seperti kue tart, kukis, atau gingerbread house cake yang identik saat natal. Banyak toko yang meletakkan properti natal pada bagian depan agar lebih mudah dilihat oleh pengunjung yang datang.
Perlengkapan Sekolah
Meskipun perlengkapan sekolah bisa dibeli kapan saja, kebanyakan orang akan gencar-gencarnya membeli ketika sudah memasuki hari pertama masuk sekolah.
Di periode back to school ini, banyak brand yang memberikan harga spesial untuk sepatu, buku dan alat tulis, tas, hingga baju seragam. Kebanyakan orang tua akan lebih banyak menghabiskan biaya membeli perlengkapan sekolah di bulan-bulan menjelang masuk sekolah.
Baju Muslim Saat Ramadhan dan Hari Raya
Apa yang identik selain ketupat dan takjil saat memasuki Ramadhan? Ya, baju muslim. Kalau sudah mendekati Hari Raya Idul Fitri, banyak brand berlomba-lomba menjajakan koleksi spesial Lebaran dengan harga yang cenderung lebih murah.
Permintaan akan baju muslim ini jadi semakin meningkat bagi orang-orang yang ingin tampil mempesona saat Lebaran. Kamu bisa menjalankan promosi secara besar-besaran untuk menarik pelanggan menjelang Hari Raya.
Nian Go
Siapa yang tidak tahu kue keranjang atau biasa dikenal dengan nama Dodol Cina ini? Ya, selain lampion dan angpao, kue keranjang merupakan produk yang banyak dicari ketika memasuki periode Imlek di bulan Februari.
Meskipun kue keranjang juga dijual ketika masa Imlek sudah berakhir, namun kue ini termasuk seasonal product karena lebih banyak dicari tiap satu tahun sekali.
#BelajarLebihMudah Product Management Bersama Kelas.com
Jadi, itu dia penjelasan mengenai seasonal product. Produk musiman bisa menjadi salah satu strategi untuk mendongkrak penjualan di momen-momen penting, seperti Natal, Idul Fitri, dan masih banyak lagi. Tingginya minat konsumen pada periode tersebut harus bisa kamu manfaatkan.
Nah, bagaimana caranya? Kamu harus terus up-to-date dengan perkembang tren yang ada, terutama di media sosial. Mengikuti kelas-kelas mengenai produk di Kelas.com bisa kamu jadikan pilihan. Apalagi kalau kamu ingin menjadi seorang Product Manager bisa keep up dengan berbagai hal yang sedang disukai konsumen.
Pilih kelasnya sekarang sebelum kehabisan!
Rekomendasi Kelas Terbaik
Bagikan Artikel ini: